Abstrak

 

HUBUNGAN ANTARA MORAL DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU

MEMBUANG MAKANAN YANG MASIH LAYAK KONSUMSI (WASTING FOOD)

PADA PENGUNJUNG RESTORAN X

Andi Purnawan

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara moral dengan perilaku membuang makanan yang masih layak konsumsi. Hipotesis yang diajukan ada dua yaitu pertama ada hubungan negatif antara penilaian moral tentang wating behavior dengan perilaku sering membuang makanan yang masih layak konsumsi. Hipotesis kedua yaitu ada hubungan negatif antara penilaian moral tentang wating behavior dengan perilaku banyaknya sampah makanan yang diproduksinya. Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen restoran X yang berjumlah 100 dengan kriteria konsumen yang makan di restoran, status mahasiswa atau karyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan modifkasi food waste behavior scale yang memiliki angka reliabilitas 0,84 dan skala jumlah sampah yang diproduksinya. Sedangkan untuk mengukur moral menggunakan moral judgments of food wasting behavior scale (Misiak et al., 2020), yang memiliki angka reliabilitas 0,738. Data yang sudah dianalisis menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara moral dengan perilaku sering membuang makanan (r= -0,281, p= 0,002) dan sumbangan efektif sebesar 7,9%, hipotesis pertama diterima. Selanjutnya hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif yang signifikan antara moral dengan perilaku banyaknya sampah makanan yang diproduksi (r=0,333, p = 0,000) dan sumbangan efektif sebesar 11,1%, hipotesis kedua diterima

Kata kunci: Perilaku Membuang Makanan, Moral, Konsumen

 

 

 

 


 

HUBUNGAN ANTARA

HARDINESS DENGAN CAREER ADAPTABILITY

PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

Trias Sabila Rahmah

 

ABSTRAK

Mahasiswa tingkat akhir secara umum berada pada fase dewasa awal yang mana tahap perkembangan dewasa awal, individu cenderung melakukan eksplorasi diri yang berfokus pada karir yang nantinya ingin dicapai, pengambilan keputusan mengenai pekerjaan yang nantinya ditekuni. Dalam mempersiapkan mengenal karirnya, mahasiswa tingkat akhir memerlukan career adaptability atau adaptabilitas karir agar mampu menentukan karir, percaya diri, dan dapat menghadapi tantangan dalam dunia karir. Hardiness merupakan salah satu faktor yang dapat membantu mahasiswa dalam beradaptasi dalam dunia karir. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hardiness dengan career adaptability pada mahasiswa tingkat akhir. P enelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis korelasi menggunakan teknik Pearson Product Moment. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta sebanyak 454 mahasiswa dengan sampel sebanyak 82 mahasiswa yang diambil dengan teknik purposive sampling Pengambilan data menggunakan dua skala yaitu Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) dan skala Hardiness. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi rxy=0,571 dengan nilai p=0,000(<0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan positif sangat signifikan antara hardiness dengan career adaptability. Semakin tinggi hardiness maka semakin tinggi pula career adaptability, dan sebaliknya semakin rendah hardiness maka semakin rendah career adaptability. umbangan efektif yang diberikan hardiness terhadap career adaptability yaitu sebesar 32,6% dan sebanyak 67,4% dlipengaruhi oleh faktor lain di luar hardiness yang dapat berpengaruh pada career adapatability, seperti positive emotional disposition, capability beliefs, social support, goal decidedness, dan gender.

 

Kata kunci: Career Adaptability, Hardiness, Mahasiswa Tingkat Akhir

 

 

 

 

 

 

Alia Nanda Rumekti

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi dan wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui energi positif yang hendaknya dimiliki oleh caregiver yang merawat pasien gangguan jiwa sebagai penyeimbang emosi negatifnya, mengetahui arti kebermaknaan hidup, mengetahui sumber kebermaknaan hidup dapat ditemukan, mengetahui pentingnya kebermaknaan hidup dimiliki oleh caregiver yang merawat pasien gangguan jiwa, mengetahui gambaran caregiver yang merawat pasien gangguan jiwa yang memiliki kebermaknaan hidup, mengetahui kebermaknaan hidup mampu mempengaruhi sikap dan perilaku caregiver yang merawat pasien gangguan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan tanggung jawab pekerjaannya. Energi positif yang dapat mengontrol dan mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku caregiver diperlukan untuk menyeimbangkan emosi negatif berupa stres. Kontrol energi positif yang dlibutuhkan adalah rasa syukur atas kehidupan karena dalam kondisi yang sulit alau tidak menyenangkan masih memiliki keberuntungan di baliknya. Subjek penelitian adalah caregiver yangmerawat pasien gangguan jiwa di Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta. Caregiver yang memiliki makna hidup memiliki pedoman dan tujuan yang jelas dalam menjalani kehidupannya. Caregiver yang memiliki makna hidup akan merasa memiliki kehidupan berguna, berharga, dan bermakna (meaningful). Adapun caregiver yang tidak memiliki makna hidup, akan merasakan kebosanan, kehampaan, dan kehidupan yang tidak bermakna (meaningless).

 

Kata kunci: Gangguan Jiwa, Caregiver, kebermaknaan hidup

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA

KELAS XI SMKN 1 KALIGONDANG PURBALINNGA

Wicaksana Ari Wibawa

 

ABSTRAK

Pendidikan adalah salah satu instrumen untuk mengembangkan potensi individu agar menjadi sosok sumber daya manusia yang berkualitas dan berahklak mulia Pendidikan merupakan sarana penting bagi perkembangan remaja karena remaja menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah. Motivasi berprestasi dan konsep diri merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku siswa di sekolah Konsep diri mempengaruhi pemikiran, harapan dan penilaian siswa terhadap diri sendiri. Motivasi berprestasi mendorong siswa mendapatkan prestasi di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris apakah terdapat hubungan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas XI. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan teknik pengambilan sampel random sampling. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKN 1 Kaligondang Purbalingga yang berjumlah 506 siswa, dan diperoleh sampel sebanyak 50 siswa, yaitu 10% dari populasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi product moment dengan bantuan aplikasi SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi (r) adalah 0,308 dengan nilai signifikasi 0,029 (p< 0,05), yang berarti bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi. Sumbangan efektif konsep diri terhadap motivasi berprestasi adalah sebesar 30,8%, sedangkan 69,2% dipengaruhi oleh faktor lain.

 

Kata Kunci: Konsep Diri, Motivasi Berprestasi, Siswa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RESILIENSI PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH BIDANG SENI TEATER YANG TERDAMPAK PANDEMI

COVID-19 DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Ahmad Prasetiyo

 

Pembatasan sosial yang terjadi di tengah pandemi Covid-19 ternyata berdampak pada masyarakat yang menggeluti bidang kewirausahaan. Tidak sedikit pelaku UMKM yang terpaksa utup karena mengalami kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Melihat gambaran resiliensi pada pelaku UMKM bidang seni teater yang terdampak pandemi Covid-19; (2) Mengenali aspek-aspek dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi resiliensi pada pelaku UMKM bidang seni teater yang terdampak pandemi Covid-19. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Subjek penelitian adalah tiga pelaku UMKM seni di bidang teater yang telah merasakan dampak dari adanya pandemi Covid-19 dan mampu mempertahankan UMKM seni teater nya berdiri hingga saat ini. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dengan Triangulasi Sumber. Analisis data meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian: (1) Relisiensi dengan berupaya bangkit serta mampu memfasilitasi komunitas teater untuk beradaptasi dan bangkit ketika menghadapi kesulitan. Pelaku UMKM bidang seni teater sehingga mampu permasalahan di masa pandemi Covid-19 mengenali akar dari suatu membuat pelaku UMKM bidang seni teater mampu membuat keputusan dengan cepat dan tepat untuk bangkit. Patuh dan tidak ada hal lain yang bisa dilakukan dari para pelaku UMKM seni teater di Daerah Istimewa Yogyakarta pada saat itu kecuali sabar serta menaati aturan anjuran dari pemerintah. UMKM bidang seni teater tetap berusaha positif untuk bangkit, walau dalam berkesenian harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. (2) Aspek yang berpengaruh adalah rasa empathy tinggi yang merupakan salah satu kunci UMKM seni teater ini mampu bertahan sampai sekarang. Selain itu keyakinan serta rasa optimism bertahan sambil berbenah untuk bangkit. Bertahannya mereka dibuktikan dengan tetap mereka belajar pentas dan mereka juga terbukti ada melakukan pementasan. (3) Faktor yang berpengaruh adalah potensi diri pada pelaku UMKM seni teater dan hubungan sosialnya dengan orang-orang disekitar lingkungannya

 

Kata kunci: Resiliensi, Pelaku UMKM bidang seni teater, Pandemi Covid-19.

 

 

 

 

 

KEBERMAKNAAN HIDUP MUSISI JAZZ BALAKOSA BAND

Hyginus Yosaphat Ageng Nugroho Wijanarko

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebermaknaan hidup musisi jazz Balakosa Band. Musisi mempunyai pandangan hidup dalam menjalani hidupnya. Pandangan hidup tersebut meliputi perjalanan hidup musisi dari awal mengenal musik hingga menjalani berkarir di bidang musik sampai sekarang.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif menggunakan pendekatan naratif deskriptif ntuk mengidentifikasi pemaknaan dari perspektif musisi tersebut (Rahmat,2009). Teknik pengumpulan data ini dilakukan menggunakan metode wawancara dan observasi. Responden penelitian ini berjumlah dua orang dengan kriteria merupakan anggota tetap Balakosa Band yang memiliki anggota berjumlah dua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua responden memiliki hidup yang bermakna dan dinamika yang berbeda. Kedua responden menemukan makna hidup dengan beberapa tahapan meliputi kebebasan berkehendak dan perilaku memilih menjadi musisi. Kemampuan menerima kehendak yang ditandai dengan menanggapinya secara positif. Bertanggung jawab terhadap sikap yang dianut ditandai dengan mau menanggung konsekuensi terhadap keputusan yang telah diambil. Hasrat hidup bermakna meliputi kepuasan hidup ditandai dengan munculnya kepuasan rasa sebagai musisi jazz. Kemampuan menghadapi keadaan ditandai dengan rasa syukur karena ditempa oleh keadaan.

 

Kata kunci: kebermaknaan hidup, musisi, jazz

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HUBUNGAN ANTARA HEALTH ANXIETY DENGAN KECENDERUNGAN CYBERCHONDRIA PADA MAHASISWA AKTIF REGULER FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Elvira Julia

 

ABSTRAK

Mahasiswa berada pada fase dewasa awal yang mana tahap perkembangan dewasa awal, individu cenderung bertanggungjawab terhadap hidupnya sendiri dan mencapai kemandirian emosional termasuk menentukan gaya hidup yang diinginkan. Mahasiswa yang sedang berada pada masa produktif dengan padatnya aktivitas serta gaya hidup yang kurang memperhatikan Kesehatan rentan terkena penyakit, saat mahasiswa perantau merasakaan sakit pada tubuhnya biasanya enggan memeriksakan diri ke klinik dengan alasan salah malu atau terkendala oleh biaya. Sehingga untuk mencari tahu akan gejala yang dirasakan mahaiswa tersebut akan mencari informasi kesehatan di internet karena tidak memerlukan biaya. Health anxiety merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi cyberchondria pada mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara health anxiety dengan kecenderungan cyberchondria pada mahasiswa. Penelitian inimenggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis korelasi menggunakan teknik Pearson Product Moment. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa aktif reguler Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dengan sampel sebanyak 65 mahasiswa yang diambil dengan teknik sampel random berstrata Pengambilan data menggunakan dua skala yaitu Short Health Anxiety Inventory (SHAI) dan Cyberchondria Severity Scale (CSS). Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi rxy=0,275 dengan nilai p=0,027(<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan positif ang signifikan antara health anxiety dengan cyberchondria. Semakin inggi health anxiety maka semakin tinggi pula cyberchondria dan sebaliknya semakin rendah health anxiety maka semakin rendah cyberchondria. Sumbangan efektif yang diberikan health anxiety terhadap cyberchondria aitu sebesar 7,56% dan sebanyak 92,44% dipengaruhi oleh faktor lain di luar health anxiety, seperti role self esteem, obsessive compulsive symptoms, pre-existing physical, mental health condition, intoleransi terhadap ketidakpastian.

 

 

 

 

 

 

 

 

Windyangreni Mika

 

ABSTRAK

Resiliensi merupakan kemampuan untuk dapat beradaptasi, bertahan, dan bangkit dari tekanan, masalah, atau keterpurukan yang dialami. Aspek-aspek resiliensi dalam penelitian ini yaitu: emotion regulation, impulse control, optimisme, casual analysis, empathy, self efficacy, dan reaching out. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara keluarga subjek bisa memulihkan atau membuat survive ekonomi keluarganya yang terdampak pandemi Covid 19, dan untuk mengetahui aspek resiliensi pada keluarga petani di Desa Tanete, Kecamatan Walenrang Timur, Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai metode pengambilan data. Penelitian ini menggunakan 2 (dua) keluarga petani di Desa Tancte, Kecamatan Walenrang Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sebagai subjek. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, maka dapat disimpulkan bahwa subjek mampu untuk resilensi dalam menjalani permasalahan ekonomi nya. Terlihat juga bahwa resiliensi merupakan suatu hal yang sulit untuk didapatkan oleh kedua subjek, yang terlihat dari kedua subjek menjalani masalah nya dengan berbagai emosi seperti takut, panik, cemas, hingga stress dan juga terlihat bahwa keinginan-keinginan subjek tidak terpenuhi karena faktor penurunan ekonomi yang disebabkan oleh penurunan harga gabah karena efek pandemi Covid-19

Kata Kunci : Resiliensi, Keluarga Petani, Penurunan Ekonomi.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Studi Kasus Resiliensi pada Single Mother sebagai Kepala Keluarga di Desa X

Hubungan antara Kepercayaan Konsumen dengan Keputusan Pembelian pada Remaja Pengguna E-commerce X di Desa Bendan

Hubungan antara Perceived Supervisor Support dengan Followership pada Karyawan di PT X