Gambaran Citra Tubuh pada Remaja Putri yang Mengikuti Kursus di X Modelling

Gambaran Citra Tubuh pada Remaja Putri yang Mengikuti Kursus di X Modelling

Herlinda Desi Anggraini


ABSTRAK

Pada usia remaja, individu mempunyai beberapa tugas perkembangan, salah satunya adalah kemampuan menerima keadaan fisik dan dapat menggunakan tubuhnya secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran citra tubuh pada remaja putri yang mengikuti kursus di X Modeling. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini merupakan tiga remaja putri berusia 15-18 tahun yang mengikuti kursus di X Modeling. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa ketiga subjek memiliki gambaran citra tubuh yang positif berdasarkan aspek-aspek citra tubuh dan faktor-faktor citra tubuh. Aspek- aspek citra tubuh meliputi evaluasi penampilan (appearance evaluation), orientasi penampilan (appearance orientation), kepuasan terhadap bagian tubuh (body area satisfaction), kecemasan terhadap ukuran tubuh (overweight preocupation), pengkategorian ukuran tubuh (self-classified weight). Faktor-faktor citra tubuh meliputi media massa, keluarga dan hubungan interpersonal. 

Kata Kunci: Citra Tubuh, Remaja, Modeling


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Studi Kasus Resiliensi pada Single Mother sebagai Kepala Keluarga di Desa X

Studi Kasus Resiliensi pada Single   Mother sebagai Kepala Keluarga di Desa X Erlyna Rahma Sari ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi oleh single mother yaitu sebagai kepala keluarga. Single mother yang mana harus menjalankan dua peran sekaligus yaitu sebagai seorang ibu rumah tangga dan kepala keluarga. Menjadi single mother pastinya memiliki resiko dan beban yang berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek-aspek resiliensi pada single mother sebagai kepala keluarga, serta memahami bagaimana mereka dapat menjadi resilien, serta pentingnya resiliensi dan faktor-faktor yang dapat membuat mereka resilien. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah dua single mother di Desa X yang ditinggal suaminya karena cerai mati. Hasil dari penelitian yang dilakuk...
Baca selengkapnya

Hubungan antara Perceived Supervisor Support dengan Followership pada Karyawan di PT X

Hubungan antara Perceived Supervisor Support dengan Followership pada Karyawan di PT X Marsum ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Perceived Supervisor Support dan followership pada karyawan PT X. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kolaborasi dan komunikasi yang efektif dalam organisasi untuk kinerja yang optimal. Penelitian ini didasarkan pada premis bahwa Perceived Supervisor Support yang positif dapat berkontribusi pada kualitas pengikut, yang mengarah pada peningkatan kinerja karyawan dan kesuksesan organisasi. Studi ini berakar pada psikologi organisasi, khususnya Psikologi Industri & Organisasi, dan berfokus pada interaksi antara supervisor dan karyawan dalam hal dukungan dan pengikut. Landasan teorinya terletak pada Teori Pertukaran Sosial, dimana perilaku suportif dari atasan diyakini akan menghasilkan respon karyawan yang positif dan peningkatan kinerja. Data dikumpulkan melalui metode kuantitatif dengan menggunakan kuesion...
Baca selengkapnya

Hubungan Self-Esteem dengan Resiliensi pada Korban Perundungan di SMK Kesehatan X Yogyakarta

Hubungan Self-Esteem dengan Resiliensi pada Korban Perundungan di SMK Kesehatan X Yogyakarta  Tirsa Venta Han  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan antara self-esteem dengan resiliensi pada korban perundungan di SMK Kesehatan X Yogyakarta. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 75 korban perundungan di SMK Kesehatan X Yogyakarta. Pengumpulan data yang digunakan adalah skala resiliensi berdasarkan Connor dan Davidson (2003) dan skala self-esteem berdasarkan Rosenberg (1965) dengan analisis data korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara self-esteem dengan resiliensi, dengan nilai koefisien korelasi (r)= 0,817, nilai signifikansi 0,000 (p<0,01). Kemudian, terdapat hasil analisis tambahan yang menunjukkan bahwa aspek penerimaan diri pada variabel self esteem berkontribusi sebesar 44,70% sedangkan aspek penghormatan diri berkontribusi sebesar 22,90% terhadap resiliensi, sehi...
Baca selengkapnya